Melihat sesuatu yang menarik hari ini - ada penelitian yang menunjukkan bahwa kesepakatan damai bertahan 35% lebih lama ketika perempuan benar-benar terlibat dalam negosiasi.
Statistik ini sedang banyak dibahas dalam diskusi tentang situasi Ukraina saat ini. Ada yang berpendapat bahwa keberagaman gender di meja perundingan bukan sekadar pencitraan - ternyata memang berdampak nyata terhadap hasilnya.
Membuat kita berpikir tentang struktur pengambilan keputusan secara umum. Baik itu pembicaraan damai maupun tata kelola protokol, perspektif yang beragam mungkin memang menghasilkan hasil yang lebih tahan lama. Bukan pendapat baru di 2025, tapi angka 35% memberikan bobot tersendiri.
Geopolitik dan sentimen pasar tetap saling terkait - pembicaraan stabilitas penting bagi aset berisiko.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
PortfolioAlert
· 12-06 12:56
Angka 35% ini memang bagus, tapi kenyataannya di meja perundingan tetap didominasi oleh para pria tua...
Lihat AsliBalas0
GateUser-3824aa38
· 12-06 12:55
Tunggu dulu, angka 35% itu asalnya dari mana ya... Kayaknya ini lagi-lagi statistik yang sering dikutip sampai nggak ada yang verifikasi.
Lihat AsliBalas0
DefiPlaybook
· 12-06 12:55
Angka 35% ini menarik ya, tata kelola protokol juga punya logika yang sama—dompet multisig lebih tahan risiko dibanding keputusan tunggal, partisipasi perempuan dalam perjanjian damai mirip dengan tata kelola terdesentralisasi, semakin banyak titik pengambilan keputusan semakin stabil.
Lihat AsliBalas0
potentially_notable
· 12-06 12:49
Angka 35% ini terdengar agak tidak masuk akal ya, beneran nggak?
Melihat sesuatu yang menarik hari ini - ada penelitian yang menunjukkan bahwa kesepakatan damai bertahan 35% lebih lama ketika perempuan benar-benar terlibat dalam negosiasi.
Statistik ini sedang banyak dibahas dalam diskusi tentang situasi Ukraina saat ini. Ada yang berpendapat bahwa keberagaman gender di meja perundingan bukan sekadar pencitraan - ternyata memang berdampak nyata terhadap hasilnya.
Membuat kita berpikir tentang struktur pengambilan keputusan secara umum. Baik itu pembicaraan damai maupun tata kelola protokol, perspektif yang beragam mungkin memang menghasilkan hasil yang lebih tahan lama. Bukan pendapat baru di 2025, tapi angka 35% memberikan bobot tersendiri.
Geopolitik dan sentimen pasar tetap saling terkait - pembicaraan stabilitas penting bagi aset berisiko.