Baru-baru ini, ada berita besar di dunia kripto—sebuah bursa papan atas berhasil mendapatkan lisensi penuh dari Abu Dhabi Global Market (ADGM). Ini bukan sekadar selembar kertas, melainkan sertifikasi paling bergengsi dalam sistem regulasi kawasan Timur Tengah.

Jadi, apa arti dari lisensi ini?

ADGM bukan main-main. Ini adalah pusat keuangan internasional Uni Emirat Arab, yang menggunakan sistem hukum common law Inggris yang sangat ketat. Mendapatkan lisensi penuh dari sini setara dengan lolos uji di panggung regulasi global—standar keamanan, proses kepatuhan, dan mekanisme perlindungan pengguna, semuanya harus lolos dari pemeriksaan tingkat atas.

Ini bukan cuma peningkatan status, tapi seperti menekan tombol akselerasi untuk strategi ekspansi global. Terutama di pasar Timur Tengah yang sedang memanas, mengambil posisi lebih awal berarti segalanya.

Kenapa mengincar wilayah gurun ini?

Jawabannya ada di data. Dari Juli 2023 hingga Juni 2024, volume transaksi on-chain di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara menembus 33,8 miliar dolar AS. Pertumbuhan ini termasuk yang paling menonjol di dunia.

Sikap UEA pun jelas: kebijakan terbuka, ramah modal, dan banyak proyek blockchain berbondong-bondong masuk. Mendapatkan lisensi di momen seperti ini sama saja dengan memperoleh tiket masuk ke era keemasan—bisa melayani pengguna lokal secara legal, sekaligus menjadikan wilayah ini sebagai basis untuk menjangkau seluruh kawasan MENA.

Langkah ini sangat strategis.

Ketika pasar kripto global masih mencari-cari batas regulasi, bisa menancapkan kaki di tanah subur seperti Timur Tengah sudah jadi keunggulan tersendiri. Kisah selanjutnya, mungkin baru saja dimulai.