Pidato larut malam di Gedung Putih itu menyimpan sinyal sekelas bom.
Trump berdiri di depan kamera, tiba-tiba menunjuk Kevin Hassett di sampingnya dan melontarkan, "Tebak siapa yang mungkin jadi Ketua The Fed berikutnya?" Begitu kalimat itu keluar, harga emas langsung melesat, saham AS pun naik. Insting pasar memang paling tajam.
Siapa sih Hassett? Dia adalah dovish garis keras, orang dalam Gedung Putih sendiri. Kalau dia benar-benar duduk di kursi itu, The Fed yang dulu diagung-agungkan "independen" bisa-bisa berubah jadi mesin cetak uang. Logikanya sederhana: infrastruktur butuh dana, pemotongan pajak butuh dana, saham AS naik panjang butuh dana—dananya dari mana? The Fed tinggal buka keran likuiditas.
Dulu The Fed masih pura-pura ragu dengan alasan data inflasi, sekarang? Langsung patuh pada Gedung Putih. Ini juga yang menjelaskan kenapa harga emas belakangan naik gila-gilaan. Uang pintar sudah lebih dulu mencium: siklus pelonggaran moneter global yang lebih agresif dan lebih politis sedang dalam perjalanan.
Begitu keran dolar dipegang presiden pebisnis dan diputar maksimal, inflasi jadi tujuan akhir. Tema lindung nilai aset riil ini sepertinya akan bertahan lama. Sekarang institusi besar sudah menganggap penurunan suku bunga Desember sebagai hal yang pasti, bahkan ada yang bilang putaran pelonggaran besar-besaran baru benar-benar dimulai tahun depan.
Setelah mesin cetak uang internal beres, Trump langsung mengarahkan serangan ke Jepang dan Korea Selatan, "sekutu kaya" AS. Dia secara terang-terangan menyindir: kalian sudah terlalu diuntungkan dalam perdagangan, saatnya mengalah. Pertarungan selanjutnya baru saja dimulai.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
LiquidatedThrice
· 12-12 10:07
The Federal Reserve benar-benar akan menaikkan suku bunga
Lihat AsliBalas0
MysteryBoxBuster
· 12-11 23:10
Mencetak uang pun tanpa berkedip
Lihat AsliBalas0
YieldChaser
· 12-09 14:02
Uang kertas yang terlalu banyak jadi tidak berharga
Pidato larut malam di Gedung Putih itu menyimpan sinyal sekelas bom.
Trump berdiri di depan kamera, tiba-tiba menunjuk Kevin Hassett di sampingnya dan melontarkan, "Tebak siapa yang mungkin jadi Ketua The Fed berikutnya?" Begitu kalimat itu keluar, harga emas langsung melesat, saham AS pun naik. Insting pasar memang paling tajam.
Siapa sih Hassett? Dia adalah dovish garis keras, orang dalam Gedung Putih sendiri. Kalau dia benar-benar duduk di kursi itu, The Fed yang dulu diagung-agungkan "independen" bisa-bisa berubah jadi mesin cetak uang. Logikanya sederhana: infrastruktur butuh dana, pemotongan pajak butuh dana, saham AS naik panjang butuh dana—dananya dari mana? The Fed tinggal buka keran likuiditas.
Dulu The Fed masih pura-pura ragu dengan alasan data inflasi, sekarang? Langsung patuh pada Gedung Putih. Ini juga yang menjelaskan kenapa harga emas belakangan naik gila-gilaan. Uang pintar sudah lebih dulu mencium: siklus pelonggaran moneter global yang lebih agresif dan lebih politis sedang dalam perjalanan.
Begitu keran dolar dipegang presiden pebisnis dan diputar maksimal, inflasi jadi tujuan akhir. Tema lindung nilai aset riil ini sepertinya akan bertahan lama. Sekarang institusi besar sudah menganggap penurunan suku bunga Desember sebagai hal yang pasti, bahkan ada yang bilang putaran pelonggaran besar-besaran baru benar-benar dimulai tahun depan.
Setelah mesin cetak uang internal beres, Trump langsung mengarahkan serangan ke Jepang dan Korea Selatan, "sekutu kaya" AS. Dia secara terang-terangan menyindir: kalian sudah terlalu diuntungkan dalam perdagangan, saatnya mengalah. Pertarungan selanjutnya baru saja dimulai.