Baru-baru ini saat melihat perkembangan industri, saya memperhatikan sebuah fenomena yang cukup menarik.
Pendiri salah satu bursa terkemuka pernah membagikan sebuah proyek robot AI pada bulan April tahun ini—khusus dibuat untuk meniru gaya berbicaranya di platform media sosial. Alat ini akan menganalisis cuitan-cuitan sebelumnya, mempelajari kebiasaan dalam berekspresi, lalu secara otomatis menghasilkan balasan dengan gaya serupa.
Namun kalau dipikir-pikir, jika alat AI semacam ini benar-benar menjadi umum, berapa banyak dari "pernyataan pribadi" yang kita lihat di media sosial sebenarnya ditulis oleh orang aslinya, dan berapa banyak yang ditulis oleh mesin? Apakah batas antara keduanya akan semakin kabur?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
gas_guzzler
· 16jam yang lalu
Haha, lagi-lagi di era di mana sulit membedakan yang nyata dan yang palsu, akhirnya robot yang saling mengobrol
Ini dia, bahkan para influencer besar mulai menggunakan AI clone, lalu siapa lagi yang bisa kita percayai...
Benar-benar tidak tahan lagi, nanti di Twitter harus pakai verifikasi untuk memforward sesuatu
Alih-alih bingung antara nyata dan palsu, lebih baik tanya saja apakah AI itu bisa membantu saya menyalin tugas...
Sialan, logikanya ini, nanti bagaimana cara menentukan apakah sebuah pernyataan adalah pendapat pribadi orang tersebut?
Intinya, ini memberi scammer alat baru, kan...
Setelah alat ini populer, pernyataan dari manusia asli malah menjadi barang langka, ha
Lihat AsliBalas0
ChainDoctor
· 12-09 11:01
Haha, ini kan berarti era deepfake sudah datang, nanti siapa lagi yang bisa dipercaya ya
---
Tunggu, kalau gitu para influencer bisa "online" 24 jam dong... agak serem juga
---
Harusnya dari dulu udah ada yang bikin kayak gini, biar nggak ada orang yang tiap hari ngarang persona
---
Aku cuma penasaran, robot ini bakal belajar juga nggak sih jurus-jurus marketing itu, haha
---
Beneran nggak sih, jadi sekarang tweet yang aku baca itu manusia asli atau AI, makin dipikir makin aneh
---
Ini baru beneran DAO, bahkan CEO aja bisa diotomasi
---
Tapi ngomong-ngomong, soal AI belajar gaya, bisa belajar tone tapi nggak bisa judgment ya
---
Bikin seru sih satu hal, tapi gimana dengan kredibilitas... perang informasi makin naik level nih
Lihat AsliBalas0
ForkItAllDay
· 12-09 11:00
Sulit membedakan yang asli dan palsu, bro. Ke depannya kalau baca tweet harus cek dulu apakah orangnya benar-benar nyata.
Lihat AsliBalas0
0xSunnyDay
· 12-09 10:48
Haha, sekarang jadi seru nih, susah bedain mana yang asli mana yang palsu.
Robot malah lebih rajin dari manusia ya?
Tunggu dulu, terus gimana caranya aku tahu siapa yang siapa?
Jadinya ini kayak sandiwara identitas besar-besaran dong.
Cepat atau lambat pasti bakal ketahuan juga, haha.
Lihat AsliBalas0
0xSleepDeprived
· 12-09 10:47
Ini jadi repot, sekarang kalau mau lihat pernyataan dari influencer besar harus pakai kaca pembesar, susah bedain yang asli atau palsu.
Lihat AsliBalas0
OnchainDetective
· 12-09 10:45
Ha, ini kan cuma versi media sosial dari deepfake, cepat atau lambat pasti bakal ketahuan juga.
---
Tunggu, terus gimana caranya saya tahu akun besar yang saya follow itu beneran manusia atau robot, nyesek banget.
---
Dari dulu udah keliatan beberapa tweet itu isinya kosong banget, sekarang baru tahu alasannya.
---
Gila sih, abis ini siapa lagi yang berani percaya sama apa yang dilihat di media sosial, semua gara-gara AI.
---
Orang ini sampai ngekloning dirinya sendiri, keren juga sih.
---
Pantes aja ada beberapa balasan yang cepet banget dan mirip-mirip, ternyata semua udah otomatis.
---
Habis sudah, filter bubble bakal naik level jadi "susah bedain mana asli mana palsu".
---
Dunia crypto memang udah kayak perang informasi, sekarang ditambah AI makin jadi surganya teori konspirasi.
Baru-baru ini saat melihat perkembangan industri, saya memperhatikan sebuah fenomena yang cukup menarik.
Pendiri salah satu bursa terkemuka pernah membagikan sebuah proyek robot AI pada bulan April tahun ini—khusus dibuat untuk meniru gaya berbicaranya di platform media sosial. Alat ini akan menganalisis cuitan-cuitan sebelumnya, mempelajari kebiasaan dalam berekspresi, lalu secara otomatis menghasilkan balasan dengan gaya serupa.
Namun kalau dipikir-pikir, jika alat AI semacam ini benar-benar menjadi umum, berapa banyak dari "pernyataan pribadi" yang kita lihat di media sosial sebenarnya ditulis oleh orang aslinya, dan berapa banyak yang ditulis oleh mesin? Apakah batas antara keduanya akan semakin kabur?