Token ADI akan segera diluncurkan di salah satu platform perdagangan arus utama, dengan ADI Chain yang mendukungnya secara bertahap menjadi infrastruktur keuangan kunci di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.

ADI Chain diposisikan sebagai solusi Layer 2 yang berfokus pada institusi, dengan tujuan utama menyediakan jaringan penyelesaian dasar untuk stablecoin Dirham yang didukung oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Ini berarti L2 tersebut bukan sekadar eksperimen teknologi, melainkan harus memenuhi kebutuhan digitalisasi mata uang berdaulat yang nyata—sebuah sistem stablecoin yang dijamin pemerintah membutuhkan stabilitas teknologi, kepatuhan, dan skalabilitas yang sangat tinggi.

Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan MENA sangat aktif dalam regulasi kripto dan pembangunan infrastruktur keuangan digital, terutama Uni Emirat Arab. Pilihan untuk menggunakan L2 khusus sebagai lapisan penyelesaian stablecoin, alih-alih langsung menggunakan mainnet Ethereum atau blockchain umum lainnya, menunjukkan perhatian besar pada kecepatan transaksi, kontrol biaya, dan tata kelola yang dapat disesuaikan. Jika ADI Chain dapat berjalan dengan sukses, ini mungkin menjadi referensi teknologi bagi proyek stablecoin berdaulat di negara lain.

Saat ini, token ADI telah memasuki mode hanya pasang order (post-only), dan perdagangan resmi akan dimulai pada 9 Desember pukul 12 siang UTC. Titik waktu ini patut diperhatikan oleh peserta awal dan pengamat teknologi—kombinasi L2 tingkat institusi dengan stablecoin berdaulat masih jarang dijumpai di pasar saat ini.