Minggu paling panas dengan serangan bank sentral secara masif di akhir tahun sudah di depan mata, apakah kamu sudah mencium aroma mesiu?

Kali ini, penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin sudah hampir pasti, probabilitasnya sudah tembus 88%. Tapi yang benar-benar membuat pasar menahan napas adalah rumor soal kemungkinan dimulainya kembali program pembelian obligasi. Dari mantan New York Fed, ada ahli bernama Cabana yang bilang: Powell mungkin akan mengumumkan pembelian obligasi sebesar $45 miliar per bulan pada Januari—apa artinya ini? Kebijakan pengetatan kuantitatif (QT) akan berakhir, mode ekspansi neraca keuangan akan dihidupkan lagi.

Likuiditas akan mendapat suntikan besar-besaran.

Yang lebih tidak biasa, kali ini bukan hanya aksi tunggal The Fed. Bank of America, UBS, belakangan ini juga bersuara senada, pejabat New York Fed seperti Williams pun berulang kali mengingatkan soal "cadangan yang menipis". Suku bunga pasar repo sering menyentuh batas atas, lampu peringatan likuiditas ketat sudah mulai berkedip.

Di saat yang sama, bank sentral Australia, Kanada, dan Swiss juga akan mengumumkan keputusan kebijakan; Jepang bahkan lebih heboh—Gubernur Bank Sentral Ueda Kazuo belakangan ini terlihat sangat hawkish, ekspektasi kenaikan suku bunga melonjak ke 90%, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang mencetak rekor tertinggi dalam 17 tahun. Perlu diketahui, jika trading arbitrase yen mulai ditutup, obligasi dan saham AS bisa ikut terguncang.

Jadi pertanyaannya: Apakah The Fed hanya akan menurunkan suku bunga secara konvensional, atau siap memulai "Quantitative Easing 2.0"? Jika Jepang benar-benar menaikkan suku bunga, akankah itu memicu reaksi berantai di pasar obligasi global? Jawabannya ada di hari Rabu.

Arah ETH, SOL, ZEC, dan koin-koin lainnya selanjutnya, kemungkinan besar juga akan sangat dipengaruhi oleh perubahan makro kali ini.