Paradox menarik sedang berkembang di pasar forex saat ini. Semua orang membicarakan kemungkinan Bank of Japan menaikkan suku bunga bulan ini, namun para trader justru terus membuka posisi dengan bertaruh yen akan melemah lebih jauh terhadap dolar.
Perbedaannya sangat mencolok—pengetatan moneter biasanya memperkuat mata uang, tetapi sentimen pasar tampaknya meyakini sebaliknya. Mungkin para trader berpikir langkah kenaikan suku bunga sudah tercermin dalam harga, atau mereka bertaruh bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Apa pun alasannya, ketidaksesuaian antara ekspektasi kebijakan dan posisi pasar yang sebenarnya ini patut diperhatikan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
10
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchrodingerAirdrop
· 12-10 22:04
Bank of Japan menaikkan suku bunga tetapi tidak ada yang memandang positif terhadap yen? Logikanya tidak masuk akal... Rasanya pasar sedang bertaruh bahwa Federal Reserve akan tetap keras kepala dan tidak melonggarkan, apakah itu benar-benar nyata
Lihat AsliBalas0
GasFeeDodger
· 12-09 18:38
Jepang akan menaikkan suku bunga tapi masih ada yang melakukan short yen? Para trader ini sepertinya sudah salah langkah... Atau mereka semua bertaruh bahwa The Fed masih akan tetap keras kepala dan tidak bergerak? Kedengarannya logis sih, tapi saya tetap agak bingung.
Lihat AsliBalas0
TokenRationEater
· 12-08 08:50
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga tapi yen masih turun? Langkah ini cukup ekstrem, sebenarnya pasar sedang mempertaruhkan apa?
Lihat AsliBalas0
ContractExplorer
· 12-07 22:40
Bank of Japan menaikkan suku bunga justru membuat yen melemah? Itu menunjukkan pasar sudah lama mengantisipasi hal ini, jadi tidak ada yang baru.
Lihat AsliBalas0
DefiEngineerJack
· 12-07 22:33
nah ini cuma logika carry trade klasik, kenaikan suku bunga BoJ nggak masalah kalau selisih suku bunga masih menguntungkan usd. trader nggak bodoh, mereka sudah memperhitungkan langkah itu—*itulah* efisiensi pasar yang nggak kamu lihat
Lihat AsliBalas0
MetaMaskVictim
· 12-07 22:23
Bank of Japan menaikkan suku bunga, trik lama ini pasti sudah dibaca pasar... Federal Reserve Amerika baru benar-benar berpengaruh, siapa yang percaya Jepang akan benar-benar bertindak?
Lihat AsliBalas0
GhostAddressHunter
· 12-07 22:23
Trik kenaikan suku bunga Bank of Japan itu sudah basi, pasar sudah lama mencerna semuanya... Mereka yang masih ngotot jual yen, benar-benar kira The Fed bakal terus hawkish selamanya?
Lihat AsliBalas0
PerennialLeek
· 12-07 22:20
Bank of Japan menaikkan suku bunga pun tidak bisa menyelamatkan yen? Pola seperti ini sudah pernah saya lihat, pasar pasti sudah mencerna hal ini sejak lama... Kalau The Fed di sana masih tetap hawkish, yen bakal makin tertekan.
Lihat AsliBalas0
PositionPhobia
· 12-07 22:19
Lagi-lagi aksi pasar yang berlawanan seperti ini... BOJ sudah naikkan suku bunga pun tidak ada pengaruh, dolar AS masih saja menguat? Intinya sih pasar bertaruh bahwa The Fed akan terus bertahan, aksi Jepang sudah lama diantisipasi pasar.
Lihat AsliBalas0
BlockchainRetirementHome
· 12-07 22:19
Bank of Japan melakukan langkah yang sangat aneh kali ini, katanya mau menaikkan suku bunga tapi malah pasar menekan yen, logika dari mana ini... Fed di sana juga masih menahan diri, kita lihat saja nanti.
Paradox menarik sedang berkembang di pasar forex saat ini. Semua orang membicarakan kemungkinan Bank of Japan menaikkan suku bunga bulan ini, namun para trader justru terus membuka posisi dengan bertaruh yen akan melemah lebih jauh terhadap dolar.
Perbedaannya sangat mencolok—pengetatan moneter biasanya memperkuat mata uang, tetapi sentimen pasar tampaknya meyakini sebaliknya. Mungkin para trader berpikir langkah kenaikan suku bunga sudah tercermin dalam harga, atau mereka bertaruh bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama. Apa pun alasannya, ketidaksesuaian antara ekspektasi kebijakan dan posisi pasar yang sebenarnya ini patut diperhatikan.