Jadi, ada peluncuran ID digital besar-besaran yang sedang terjadi di salah satu negara Asia Selatan, dan ternyata itu malah jadi ladang bermain bagi para penipu. Bikin mikir—kalau pemerintah terburu-buru meluncurkan sistem identitas terpusat tanpa keamanan yang benar-benar kuat, siapa sebenarnya yang harus menanggung akibatnya?
Ironisnya? Inilah alasan kenapa solusi identitas terdesentralisasi makin banyak diminati. Coba pikir: satu basis data terpusat jadi seperti madu buat penjahat siber. Sekali dibobol, boom—jutaan identitas bocor.
Sementara itu, sistem identitas berbasis blockchain sedang membalikkan keadaan. Zero-knowledge proofs, self-sovereign identity, verifikasi berbasis dompet... Memang, semuanya belum sempurna, tapi setidaknya kamu nggak perlu percaya sama server pemerintah yang bisa saja seolah-olah punya tulisan "hack saya" di depannya.
Ada yang merasa ini jadi alarm peringatan? Mungkin identitas Web3 bukan cuma khayalan para tech bro. Saat sistem tradisional gagal separah ini, alternatif terdesentralisasi mulai terlihat bukan lagi inovasi, tapi kebutuhan.
Menurut kamu gimana—apakah blockchain benar-benar bisa mengatasi pencurian identitas, atau kita cuma menukar satu set masalah dengan masalah lain?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SerumSquirter
· 9jam yang lalu
Lagi-lagi cerita lama ini, sistem terpusat bermasalah, rakyat yang harus menanggung akibatnya, lalu web3 katanya bisa menyelamatkan dunia? Saya nggak percaya sama omonganmu.
Lihat AsliBalas0
ReverseTrendSister
· 10jam yang lalu
Ngakak, lagi-lagi drama database terpusat milik pemerintah jadi korban. Kapan sih baru bisa belajar pakai penyimpanan terdesentralisasi, apa harus tunggu diacak-acak hacker sampai celana dalam pun ketarik baru sadar?
Lihat AsliBalas0
RunWhenCut
· 10jam yang lalu
Astaga, lagi-lagi banyak orang identitasnya dicuri... Menurut saya, database terpusat itu benar-benar masalah besar.
Tapi, kalau disuruh pilih, saya tetap lebih percaya yang di blockchain, setidaknya tidak ada yang bisa langsung membekukan milik saya.
Lihat AsliBalas0
SchroedingersFrontrun
· 10jam yang lalu
Lagi-lagi pertaruhan besar yang terpusat, yang kalah selalu orang biasa
---
Saya benar-benar tidak percaya dengan sistem yang dibuat pemerintah ini, mending langsung di-chain aja
---
Sederhananya, semua telur dimasukkan ke satu keranjang, lalu keranjangnya malah bocor
---
Saya malah ingin lihat bagaimana blockchain benar-benar bisa menyelesaikan, jangan-jangan malah muncul masalah baru lagi
---
Sudahlah, desentralisasi juga belum tentu lebih aman, cuma bikin risikonya tersebar saja
---
Sudah dibilang dari dulu, kasih data ke pemerintah itu sama saja cari mati
---
Identitas web3 memang menarik, tapi orang biasa sekarang belum mampu pakai
---
Bukankah ini cuma contoh lain dari yang jadi korban, trad dan web3 sama-sama jangan terlalu dibanggakan
Lihat AsliBalas0
DefiVeteran
· 10jam yang lalu
Bukan, basis data terpusat itu bom waktu, sudah dari dulu saya bilang.
---
Emm ngomong-ngomong sistem identitas blockchain benar-benar bisa dipercaya nggak, rasanya tetap harus lihat implementasinya seperti apa.
---
Lagi-lagi muncul narasi "penyelamat web3", tapi memang sistem id tradisional udah kacau banget.
---
Intinya, pengguna nggak punya pilihan, dua-duanya harus dipertaruhkan, siapa yang tahu mana yang lebih aman?
---
Zero-knowledge proof kedengarannya keren, tapi orang biasa sama sekali nggak bisa pakai, gimana cara promosinya?
---
Inilah alasan kenapa saya selalu bilang desentralisasi itu sangat penting, sayangnya pemerintah nggak pernah mau melepas kekuasaan.
---
Kriptografi bisa diandalkan nggak sih, rasanya hacker tiap hari selalu jebol hal baru.
---
Tunggu, identitas mandiri benar-benar bisa menghindari penipuan nggak, intinya tetap pada kesadaran keamanan manusianya kan?
Lihat AsliBalas0
SighingCashier
· 10jam yang lalu
Lagi-lagi cerita tentang sistem terpusat yang gagal, rasanya benar-benar sudah tidak ada yang baru.
Jadi, ada peluncuran ID digital besar-besaran yang sedang terjadi di salah satu negara Asia Selatan, dan ternyata itu malah jadi ladang bermain bagi para penipu. Bikin mikir—kalau pemerintah terburu-buru meluncurkan sistem identitas terpusat tanpa keamanan yang benar-benar kuat, siapa sebenarnya yang harus menanggung akibatnya?
Ironisnya? Inilah alasan kenapa solusi identitas terdesentralisasi makin banyak diminati. Coba pikir: satu basis data terpusat jadi seperti madu buat penjahat siber. Sekali dibobol, boom—jutaan identitas bocor.
Sementara itu, sistem identitas berbasis blockchain sedang membalikkan keadaan. Zero-knowledge proofs, self-sovereign identity, verifikasi berbasis dompet... Memang, semuanya belum sempurna, tapi setidaknya kamu nggak perlu percaya sama server pemerintah yang bisa saja seolah-olah punya tulisan "hack saya" di depannya.
Ada yang merasa ini jadi alarm peringatan? Mungkin identitas Web3 bukan cuma khayalan para tech bro. Saat sistem tradisional gagal separah ini, alternatif terdesentralisasi mulai terlihat bukan lagi inovasi, tapi kebutuhan.
Menurut kamu gimana—apakah blockchain benar-benar bisa mengatasi pencurian identitas, atau kita cuma menukar satu set masalah dengan masalah lain?