Pendiri Nvidia, Huang Renxun, baru-baru ini mengemukakan sebuah pandangan yang cukup menarik—dia mendefinisikan Bitcoin sebagai "bentuk penyimpanan energi", dan menganggap bahwa pada dasarnya aset ini mengubah kekuatan komputasi menjadi alat penyimpan nilai. Pendekatan ini memang memberikan sudut pandang baru bagi mata uang kripto: bukan sekadar objek spekulasi, tetapi juga ekspresi alternatif dari ekonomi energi.
Waktunya juga cukup menarik. Pada bulan Desember, Federal Reserve AS melanjutkan siklus penurunan suku bunga, sementara Bank of Japan justru menaikkan suku bunga, sehingga perbedaan kebijakan moneter ini sedang membentuk ulang arus modal global. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa dalam lingkungan yang longgar, aset berisiko biasanya diuntungkan, namun kali ini apakah skenario pasar bullish sebelumnya bisa terulang? "Teori energi" Huang Renxun mungkin menawarkan dimensi pemikiran lain—ketika daya beli mata uang fiat tergerus, apakah logika aset digital sebagai jangkar nilai akan semakin kokoh?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
tokenomics_truther
· 12-07 08:49
Teori energi Huang Renxun memang inovatif, tapi pada dasarnya tetap saja membungkus BTC dengan lapisan mewah. Ekonomi energi terdengar mengesankan, namun intinya hanya peningkatan level spekulasi. Tapi ngomong-ngomong, perbedaan kebijakan bank sentral AS dan Jepang kali ini memang menarik untuk diperhatikan. Dana mengalir ke mana, kita tinggal ikuti saja.
Lihat AsliBalas0
DuskSurfer
· 12-07 08:49
Pernyataan Huang Renxun ini memang benar, sudut pandang energi memang membuka pemikiran baru
---
Penyimpanan energi? Kedengarannya agak mistis, tapi kalau dipikir-pikir memang ada benarnya juga
---
Pemangkasan dan kenaikan suku bunga terjadi secara bersamaan, ke mana dana akan mengalir memang perlu dipikirkan matang-matang
---
Pelemahan fiat memang fakta, tapi menjadikan aset digital sebagai jangkar logikanya agak terlalu optimis
---
Kalau Bos Huang saja sudah bilang begitu, mungkin memang sudah saatnya meninjau ulang sifat dasar Bitcoin
---
Kalau teori energi ini menyebar luas, investor ritel pasti bakal jadi korban lagi
---
Di siklus pelonggaran, kenaikan aset berisiko memang sudah jadi pola, pertanyaannya berapa lama lagi siklus ini bisa bertahan
---
Dibandingkan dengan tokenisasi emas, kelangkaan Bitcoin memang lebih solid
---
Daripada dengar cerita, lebih baik lihat data on-chain, jangan sampai terjebak konsep semata
---
Perbedaan kebijakan moneter memang bikin alokasi aset jadi lebih rumit, tapi peluang juga ada di dalamnya
Lihat AsliBalas0
PositionPhobia
· 12-07 08:43
Huang Renxun dengan "teori energi"-nya memang membawa sudut pandang baru, tapi pada dasarnya tetap saja membela BTC haha.
The Fed menurunkan suku bunga sementara Jepang justru menaikkan, kombinasi seperti ini memang sulit dimainkan, sekarang saya bahkan nggak berani nambah posisi ETH.
Ekonomi energi terdengar keren, tapi kalau siklus kali ini benar-benar bisa mengulang pasar sebelumnya, saya sih sampai percaya hal-hal aneh.
Tokenisasi emas sudah dibicarakan sejak lama tapi belum kelihatan hasilnya, justru DOGE yang kembali naik, benar-benar magis.
#比特币对比代币化黄金 $ETH $BTC $DOGE
Pendiri Nvidia, Huang Renxun, baru-baru ini mengemukakan sebuah pandangan yang cukup menarik—dia mendefinisikan Bitcoin sebagai "bentuk penyimpanan energi", dan menganggap bahwa pada dasarnya aset ini mengubah kekuatan komputasi menjadi alat penyimpan nilai. Pendekatan ini memang memberikan sudut pandang baru bagi mata uang kripto: bukan sekadar objek spekulasi, tetapi juga ekspresi alternatif dari ekonomi energi.
Waktunya juga cukup menarik. Pada bulan Desember, Federal Reserve AS melanjutkan siklus penurunan suku bunga, sementara Bank of Japan justru menaikkan suku bunga, sehingga perbedaan kebijakan moneter ini sedang membentuk ulang arus modal global. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa dalam lingkungan yang longgar, aset berisiko biasanya diuntungkan, namun kali ini apakah skenario pasar bullish sebelumnya bisa terulang? "Teori energi" Huang Renxun mungkin menawarkan dimensi pemikiran lain—ketika daya beli mata uang fiat tergerus, apakah logika aset digital sebagai jangkar nilai akan semakin kokoh?