Jika menggunakan alat data on-chain untuk trading, akan menemukan fenomena menarik: sinyal long (beli) hampir selalu lebih akurat daripada sinyal short (jual).
Kenapa bisa begitu? Karena sebagian besar alat pemantau on-chain memang secara alami lebih condong untuk menangkap arus dana masuk (inflow) baru dan melacak aksi pembelian dari smart money. Namun untuk aksi short, hanya melihat data on-chain saja belum cukup.
Saat ini, penilaian saya untuk short lebih banyak mengandalkan dua aspek: pertama, apakah ada tanda-tanda dana utama mulai keluar; kedua, reaksi harga ketika menyentuh level resistance kunci. Jika dua sinyal ini muncul bersamaan, peluang sukses posisi short akan jauh lebih tinggi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
14 Suka
Hadiah
14
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DisillusiionOracle
· 18jam yang lalu
Posisi short memang sulit dijalankan, data on-chain hanya jadi pajangan... yang utama tetap harus melihat bagaimana aksi para pemain utama, reaksi di level resistance tidak bisa menipu orang.
Lihat AsliBalas0
GasFeeCrying
· 12-07 04:56
Memang sulit untuk melakukan short, data on-chain tidak bisa terlihat sepenuhnya, harus dikombinasikan dengan posisi harga.
Lihat AsliBalas0
WhaleMinion
· 12-07 04:52
Haha, benar juga, alat on-chain memang condong ke posisi long, posisi short benar-benar harus mengandalkan pemahaman sendiri.
Pengunduran pemain utama + reaksi di level resistance, kombinasi ini akan saya ingat, nanti akan saya coba.
Lihat AsliBalas0
P2ENotWorking
· 12-07 04:50
Gila, pengamatan ini luar biasa. Saya sendiri sudah berkali-kali tertipu oleh alat on-chain sebelumnya. Posisi long selalu untung banget, posisi short selalu meledak habis.
Lihat AsliBalas0
APY追逐者
· 12-07 04:46
Memang benar kalau alat on-chain itu terlalu banyak, saya juga pernah kena tipu beberapa kali. Sinyal short memang lemah di sini, jadi harus pintar-pintar sendiri.
Jika menggunakan alat data on-chain untuk trading, akan menemukan fenomena menarik: sinyal long (beli) hampir selalu lebih akurat daripada sinyal short (jual).
Kenapa bisa begitu? Karena sebagian besar alat pemantau on-chain memang secara alami lebih condong untuk menangkap arus dana masuk (inflow) baru dan melacak aksi pembelian dari smart money. Namun untuk aksi short, hanya melihat data on-chain saja belum cukup.
Saat ini, penilaian saya untuk short lebih banyak mengandalkan dua aspek: pertama, apakah ada tanda-tanda dana utama mulai keluar; kedua, reaksi harga ketika menyentuh level resistance kunci. Jika dua sinyal ini muncul bersamaan, peluang sukses posisi short akan jauh lebih tinggi.