Baru-baru ini saya memperhatikan proyek ASTER, latar belakang timnya cukup menarik—foundernya berasal dari Asia, dan strategi marketing mereka juga cukup unik, sering mengandalkan model dan selebgram cantik sebagai daya tarik.
Kalau sudah lama di dunia ini, pasti akan menyadari satu pola: beberapa proyek sangat gemar melakukan aksi-aksi permukaan seperti ini, mengajak banyak influencer dan model untuk mempromosikan, tapi kemajuan teknologi dan produk mereka sebenarnya masih belum jelas. Strategi marketing seperti ini seringkali menjadi sinyal bahaya.
Pemain lama pasti paham, menilai proyek tidak boleh hanya melihat keramaian. Transparansi tim, frekuensi pembaruan kode, dan tingkat keaktifan komunitas yang nyata—itulah indikator utama. Proyek yang menghabiskan budget hanya untuk kemasan marketing biasanya tidak akan berakhir baik.
Ingatkan semua untuk melakukan riset mendalam, jangan sampai tertipu oleh tampilan luar yang menggiurkan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
17 Suka
Hadiah
17
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
OffchainWinner
· 16jam yang lalu
Saya sudah bosan dengan strategi menggunakan cewek cantik sebagai daya tarik... Sudah sering banget dipakai, ujung-ujungnya juga nggak ada kelanjutannya.
---
Kodenya nggak pernah diperbarui, yang diupdate tiap hari malah foto cewek cantik, betapa ngawurnya ini.
---
ASTER ya, sudah saya catat, tinggal tunggu aja kapan proyek ini tenggelam.
---
Lagi-lagi satu proyek penuh gimmick, tapi nggak ada teknologi benerannya.
---
Trik marketing kayak gini nipu sekali dua kali mungkin masih bisa, sekarang siapa juga yang masih ketipu?
---
Terus terang sudah bisa baca polanya, makin kinclong tampilannya, biasanya makin cepat kabur proyeknya.
---
Timnya nggak ada yang di-publish, cuma jago bikin suasana doang, luar biasa.
---
Saya cuma mau tanya, duitnya nggak dipake buat pengembangan teknologi malah dipake endorse selebgram, maunya apa sih?
---
Sudah sering lihat proyek kayak gini, polanya sama, ujungnya juga sama.
---
Jangan percaya cerita-cerita latar belakang, lihat saja kodenya, cek transparansinya, yang lain cuma omong kosong.
Lihat AsliBalas0
GhostAddressHunter
· 16jam yang lalu
Saya sudah terlalu sering melihat trik menggunakan cewek cantik sebagai daya tarik, itu sudah jadi standar proyek tipu-tipu yang mau menguras duit investor. Kode saja tidak pernah diperbarui, masih berani-beraninya cari pendanaan.
Lihat AsliBalas0
GateUser-e87b21ee
· 16jam yang lalu
Saya sudah sering melihat trik seperti ini, satu kata—kabur. Repositori kode sudah setengah tahun tidak ada aktivitas, github-nya cuma copy-paste, tapi tiap hari malah bikin konferensi pers.
Lihat AsliBalas0
FundingMartyr
· 16jam yang lalu
Saya sudah sangat familiar dengan trik seperti ini, setiap kali selalu ada selebgram cantik di mana-mana, tapi begitu ditanya detail teknis langsung mengelak.
Benar banget, proyek yang benar-benar punya nilai tidak mengandalkan cara seperti ini untuk menarik perhatian. Lihat kodenya, lihat progres pengembangan, dengar suara asli dari komunitas—itu baru yang penting.
Gaya main seperti ASTER ini... nggak usah dipikir panjang, kemungkinan besar cuma jebakan.
Tunggu, ada lagi tim Asia yang pakai cara begini? Kenapa masih banyak proyek yang nggak belajar juga sih.
Artinya jelas: kami nggak punya apa-apa buat ditunjukkan, jadi kasih beberapa wajah cantik buat menipu dulu. Parah banget.
Jangan malas riset, kalau masih bisa ketipu sama trik yang jelas-jelas cuma pengalihan kayak gini, ya pantas aja rugi.
Lihat AsliBalas0
DegenMcsleepless
· 16jam yang lalu
Hahaha, lagi-lagi trik lama ini, influencer endorse ≈ hitung mundur menuju rug pull
Gila, bro, omongan lo bener banget, dulu pernah ketipu sama XXXX, sekarang lihat model kayak gini langsung refleks waspada
Kodenya aja nggak pernah di-update tapi tiap hari kirim konten marketing, segitu butuh duitnya ya
Bener, proyek yang whitepaper teknisnya kayak karangan anak SD gitu, sekarang gue udah nggak mau lihat lagi
Yang bikin heran masih ada aja yang percaya? Setiap kali ditipu model begini masih aja ada yang FOMO, bener-bener nggak ngerti deh
Coba cek GitHub, lihat aktivitas kode langsung ketahuan palsu, beneran cuma sekadar shell doang
Lihat AsliBalas0
BridgeJumper
· 16jam yang lalu
Hmm... lagi-lagi trik lama ini, sudah bosan melihatnya
---
Influencer numpuk ≈ teknologi kosong, logika ini berlaku di mana saja
---
Serius, sudah terlalu sering lihat model cantik jadi brand ambassador, biasanya tinggal menunggu waktu saja
---
Proyek yang bahkan tidak berani buka github-nya, mau ngomong apa lagi
---
Saya cuma mau tanya, ada nggak sih yang benar-benar untung dari proyek yang bakar-bakar uang buat marketing?
---
Waspadai yang seperti ini, sembilan dari sepuluh kali itu cuma awal dari skema rug pull
Baru-baru ini saya memperhatikan proyek ASTER, latar belakang timnya cukup menarik—foundernya berasal dari Asia, dan strategi marketing mereka juga cukup unik, sering mengandalkan model dan selebgram cantik sebagai daya tarik.
Kalau sudah lama di dunia ini, pasti akan menyadari satu pola: beberapa proyek sangat gemar melakukan aksi-aksi permukaan seperti ini, mengajak banyak influencer dan model untuk mempromosikan, tapi kemajuan teknologi dan produk mereka sebenarnya masih belum jelas. Strategi marketing seperti ini seringkali menjadi sinyal bahaya.
Pemain lama pasti paham, menilai proyek tidak boleh hanya melihat keramaian. Transparansi tim, frekuensi pembaruan kode, dan tingkat keaktifan komunitas yang nyata—itulah indikator utama. Proyek yang menghabiskan budget hanya untuk kemasan marketing biasanya tidak akan berakhir baik.
Ingatkan semua untuk melakukan riset mendalam, jangan sampai tertipu oleh tampilan luar yang menggiurkan.