Baru-baru ini setelah evaluasi ulang, saya sadar kalau saya mengulangi kebiasaan lama—selalu merasa pasar belum cukup "bersih" sehingga ragu untuk masuk. Hasilnya? Beberapa hari berturut-turut saya hanya bisa melihat peluang lewat begitu saja tanpa mendapat satu pun. Pola pikir seperti ini memang harus diubah, karena pasar tidak akan menunggu siapa pun.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
15 Suka
Hadiah
15
8
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
SchrodingerWallet
· 11menit yang lalu
Tunggu, bukankah ini memang kelemahan saya? Selalu menunggu titik masuk yang sempurna lalu akhirnya melewatkan semuanya.
Lihat AsliBalas0
MergeConflict
· 13jam yang lalu
Ini adalah contoh klasik dari analysis paralysis, ingin menunggu entry yang sempurna malah melewatkan seluruh pergerakan pasar, sadarlah.
Lihat AsliBalas0
StableGenius
· 13jam yang lalu
sejujurnya ini cuma alasan karena ketinggalan trading. "nunggu chart bersih" itu cuma alasan orang yang sebenarnya takut—secara empiris, keraguan itu lebih mahal daripada entry jelek. pasar nggak peduli sama perfeksionisme kamu, dia tetap bergerak entah kamu siap atau nggak. mungkin masalah sebenarnya bukan di setup-nya, tapi di manajemen risiko yang kemungkinan besar juga kamu abaikan.
Lihat AsliBalas0
LightningClicker
· 13jam yang lalu
Perfeksionisme memang merugikan, saya juga pernah seperti itu, sudah melewatkan begitu banyak peluang bagus.
Lihat AsliBalas0
ProofOfNothing
· 13jam yang lalu
Perfeksionisme memang merugikan, saya juga pernah melakukannya.
Kalau tidak all in ya cuma jadi penonton, tidak ada istilah jalan tengah.
Kesempatan selalu berpihak pada mereka yang berani bertindak, cuma lihat-lihat saja tidak ada gunanya.
Pasar tidak akan pernah sempurna, bro, sadari saja hal ini maka kamu sudah menang.
Semakin cepat kamu menyadari logika ini, semakin sedikit jalan berliku yang harus kamu lalui, jangan sampai seperti saya yang harus berkali-kali belajar dari kesalahan.
Lihat AsliBalas0
Ramen_Until_Rich
· 13jam yang lalu
Perfeksionisme itu merugikan, saya juga sering seperti itu, hasilnya jadi melewatkan satu kesempatan demi kesempatan lainnya.
Lihat AsliBalas0
AirdropHarvester
· 13jam yang lalu
Perfeksionisme itu merugikan, saya juga punya masalah ini, menunggu sampai situasinya benar-benar bersih, pasar sudah keburu terbang.
Lihat AsliBalas0
retroactive_airdrop
· 14jam yang lalu
Tunggu dulu, perfeksionisme itu benar-benar bisa merugikan, aku juga sering seperti itu.
Baru-baru ini setelah evaluasi ulang, saya sadar kalau saya mengulangi kebiasaan lama—selalu merasa pasar belum cukup "bersih" sehingga ragu untuk masuk. Hasilnya? Beberapa hari berturut-turut saya hanya bisa melihat peluang lewat begitu saja tanpa mendapat satu pun. Pola pikir seperti ini memang harus diubah, karena pasar tidak akan menunggu siapa pun.