Tiga properti di Shanghai? Benar, saya tidak bercanda denganmu. Satu untuk tempat tinggal sendiri, satu untuk orang tua menikmati masa pensiun, dan satu lagi setiap bulan menghasilkan uang sewa tanpa perlu bekerja keras. Semua ini bukan hasil warisan dari orang tua, tapi hasil perjuangan saya selama 8 tahun di pasar kripto, dari modal sekitar 200 ribu hingga akhirnya mencapai delapan digit berkat pencapaian nyata.

Awal masuk pasar, jujur saja saya cuma ingin cari uang tambahan buat memperbaiki makan sehari-hari. Siapa sangka dunia kripto sedalam ini? Setengah tahun pertama, 200 ribu langsung anjlok jadi 50 ribu, saldo di akun bahkan lebih tragis dari saldo rekening bank saya. Saat itu saya sempat ingin keluar dari dunia kripto, tapi saya pikir: sudah rugi begini, kalau belum paham polanya lalu mundur, bukankah malah makin rugi?

Setelah itu saya tidak mengejar koin seratus kali lipat, juga tidak ikut-ikutan tren panas. Saya fokus keras pada satu sistem trading yang sudah saya uji berulang kali, disiplin dalam manajemen posisi dan kontrol risiko. Saya ingat saat bull market paling gila, posisi dasar saya dalam 4 bulan langsung tumbuh 400 kali lipat, saldo akun menembus 40 juta. Orang-orang di sekitar bilang itu faktor keberuntungan, tapi hanya saya yang tahu, itu hasil dari berapa banyak malam begadang memantau pasar, dan berapa kali evaluasi ulang strategi yang saya lakukan.

Sekarang, setelah beberapa tahun full-time trading, saya merangkum 8 aturan keras dari pengalaman nyata, saya cetak di kertas A4 dan tempel di depan komputer, bahkan di samping tempat tidur juga ada. Setiap malam sebelum tidur saya baca sekilas, supaya diri ini tidak dibutakan oleh keserakahan—karena di dunia ini, bertahan hidup jauh lebih penting daripada sekadar cari uang cepat.

Delapan aturan ini adalah kunci saya bisa keluar dari kutukan "tujuh rugi, dua impas, satu untung". Manajemen mental saya taruh di urutan pertama, selanjutnya adalah...