Laporan terbaru Bank of America melontarkan pandangan penting: Jangan hanya fokus pada 25 basis poin di bulan Desember, titik balik sebenarnya ada di Januari tahun depan. Pasar sudah mulai bertaruh pada "pelonggaran yang melebihi ekspektasi", kali ini mungkin justru The Fed yang mengikuti pasar, bukan sebaliknya.

Mengapa demikian? Jika diurai, ada tiga lapis logika—

**Lapis pertama: Desember adalah inersia kebijakan, Januari baru inisiatif pasar**
Penurunan suku bunga di Desember sudah hampir pasti, tetapi The Fed pasti akan tetap berhati-hati, terus mengatakan "tergantung pada data". Masalahnya, pasar sama sekali tidak percaya. Inflasi menurun, data ketenagakerjaan melemah, biaya utang pemerintah melonjak—faktor fundamental ini sudah membatasi jalur penurunan suku bunga. Jadi para trader langsung melewati pernyataan resmi, mulai memproyeksikan aksi berikutnya di Januari lebih awal.

Ini pertama kalinya sejak krisis keuangan 2008—ekspektasi pasar bergerak lebih dulu daripada bank sentral. Untuk BTC? Begitu ekspektasi likuiditas terbuka, aset berelastisitas tinggi akan paling dulu diuntungkan.

**Lapis kedua: Jendela data sebelum Januari adalah katalisator**
Sebelum rapat FOMC Januari akan dirilis banyak data ekonomi penting. Ini membentuk "akselerator dua arah": data lemah → ekspektasi penurunan suku bunga menguat; data kuat → tekanan inflasi mereda, The Fed justru punya ruang lebih untuk bertindak. Apapun arahnya, ekspektasi pelonggaran makin kuat.

Melihat sejarah, ekspektasi pelonggaran sepihak biasanya jadi jendela awal bull market: perubahan kebijakan 2019, QE tanpa batas 2020, ETF spot 2023... Jika 2025 benar-benar percepat penurunan suku bunga, seberapa besar ruang imajinasi BTC dari level 80 ribu ini?

**Lapis ketiga: The Fed kehilangan kendali narasi**
Laporan Bank of America ini secara langsung menegaskan: begitu rantai penurunan suku bunga dimulai, dana akan lebih dulu mengalir ke aset berisiko tinggi. BTC, ETH, SOL, sektor MEME... semua aset Beta tinggi akan dihargai ulang.

Sekarang pasar sangat sepi, sentimen ritel panik, kepemilikan whale diam—kondisi seperti ini biasanya jadi saat terbaik bagi institusi untuk akumulasi. Semakin dalam kepanikan, semakin murah aset; semakin rendah ekspektasi, semakin tajam rebound.

**Singkatnya:**
Pasar sedang mengabaikan sikap konservatif The Fed, langsung bertaruh siklus pelonggaran dimulai. Bahkan Bank of America mengakui tidak bisa membendungnya. Semakin pesimis sentimen, semakin besar daya ledak pergeseran likuiditas. Ini bukan sinyal puncak, justru ini tenaga terakhir sebelum bull market mengambil napas dalam-dalam. Jangan sampai tereliminasi di garis start.