Selama bertahun-tahun di dunia ini, dari modal beberapa puluh juta rupiah sampai jumlah sekarang, sebenarnya nggak ada rahasia—cuma konsisten dengan “jurus setengah posisi stabil”. Rata-rata profit bulanan bisa dipertahankan sekitar 70%, dulu pernah bimbing pemula, tiga bulan modal dobel. Hari ini saya bongkar cara andalan yang biasa saya pakai.
Pertama, cara kelola uang. Saya bagi dana jadi 5 bagian, tiap kali cuma pakai 1 bagian, cut loss dikunci di 10%. Hitungannya: sekali salah paling banyak rugi 2% dari total dana, salah 5 kali berturut-turut pun cuma bolong 10%. Kalau arah benar? Target take profit dinaikkan minimal 10%, jadi nggak bakal terjebak di dalam posisi.
Inti cari cuan? Dua kata—ikut tren. Saat turun, rebound biasanya jebakan; saat naik, koreksi justru peluang. Jangan buru-buru cari bottom, ikut tren dan beli di harga rendah itu yang benar.
Ada aturan keras: hindari koin yang baru saja naik tajam. Mau itu koin utama atau kecil, kalau dalam waktu singkat naiknya terlalu kencang biasanya sudah lemah. Kalau konsolidasi di harga tinggi? Itu sinyal bakal turun, jangan berharap keajaiban.
Secara teknikal, saya andalkan MACD: kalau DIF dan DEA golden cross di bawah garis 0 dan bisa tembus garis 0, saat itu masuk lebih aman; kalau sudah di atas garis 0 lalu death cross ke bawah? Segera kurangi posisi. Ingat, jangan pernah average down saat rugi—itu sama saja buang duit. Cara benar adalah tambah posisi saat sudah untung, biarkan profit berkembang sendiri.
Volume transaksi juga harus dipantau. Breakout di harga rendah dengan volume besar? Perhatikan. Di harga tinggi volume besar tapi harga nggak naik? Saatnya keluar.
Saya cuma mau trading aset yang tren naik, lebih tenang dan hemat waktu: garis 3 hari naik untuk jangka pendek, 30 hari naik untuk jangka menengah, 84 hari naik mungkin masuk fase bullish utama, 120 hari naik cocok buat investasi jangka panjang.
Terakhir—review harian. Apakah alasan pegang aset masih valid? Apakah tren mingguan sesuai ekspektasi? Apakah tren sudah berubah? Kalau semua ini jelas, strategi juga akan jelas.
Jalan ini memang nggak mudah, caranya sudah saya bagikan, silakan coba sesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
12 Suka
Hadiah
12
4
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ShamedApeSeller
· 9jam yang lalu
Teori setengah posisi ini sudah saya dengar beberapa kali, tapi yang benar-benar bisa disiplin tidak banyak. Yang paling penting tetap harus kuat secara mental, bisa tahan godaan saat melihat orang lain mendapat tiga atau lima kali lipat tanpa jadi iri.
Lihat AsliBalas0
FlashLoanLord
· 9jam yang lalu
Strategi setengah posisi ini memang stabil, tapi kuncinya tetap harus mampu menahan ujian psikologis.
Lihat AsliBalas0
AllInAlice
· 10jam yang lalu
Sudah terlalu sering mendengar istilah 'setengah posisi', yang terpenting tetap harus bisa tahan terhadap siksaan psikologis dari penarikan kembali (drawdown), kebanyakan orang tumbang di sini.
Lihat AsliBalas0
RugpullSurvivor
· 10jam yang lalu
Strategi setengah posisi itu terdengar bagus, tapi berapa banyak yang benar-benar bisa konsisten? Kebanyakan orang setelah sekali rugi langsung mulai menambah posisi secara sembarangan.
Selama bertahun-tahun di dunia ini, dari modal beberapa puluh juta rupiah sampai jumlah sekarang, sebenarnya nggak ada rahasia—cuma konsisten dengan “jurus setengah posisi stabil”. Rata-rata profit bulanan bisa dipertahankan sekitar 70%, dulu pernah bimbing pemula, tiga bulan modal dobel. Hari ini saya bongkar cara andalan yang biasa saya pakai.
Pertama, cara kelola uang. Saya bagi dana jadi 5 bagian, tiap kali cuma pakai 1 bagian, cut loss dikunci di 10%. Hitungannya: sekali salah paling banyak rugi 2% dari total dana, salah 5 kali berturut-turut pun cuma bolong 10%. Kalau arah benar? Target take profit dinaikkan minimal 10%, jadi nggak bakal terjebak di dalam posisi.
Inti cari cuan? Dua kata—ikut tren. Saat turun, rebound biasanya jebakan; saat naik, koreksi justru peluang. Jangan buru-buru cari bottom, ikut tren dan beli di harga rendah itu yang benar.
Ada aturan keras: hindari koin yang baru saja naik tajam. Mau itu koin utama atau kecil, kalau dalam waktu singkat naiknya terlalu kencang biasanya sudah lemah. Kalau konsolidasi di harga tinggi? Itu sinyal bakal turun, jangan berharap keajaiban.
Secara teknikal, saya andalkan MACD: kalau DIF dan DEA golden cross di bawah garis 0 dan bisa tembus garis 0, saat itu masuk lebih aman; kalau sudah di atas garis 0 lalu death cross ke bawah? Segera kurangi posisi. Ingat, jangan pernah average down saat rugi—itu sama saja buang duit. Cara benar adalah tambah posisi saat sudah untung, biarkan profit berkembang sendiri.
Volume transaksi juga harus dipantau. Breakout di harga rendah dengan volume besar? Perhatikan. Di harga tinggi volume besar tapi harga nggak naik? Saatnya keluar.
Saya cuma mau trading aset yang tren naik, lebih tenang dan hemat waktu: garis 3 hari naik untuk jangka pendek, 30 hari naik untuk jangka menengah, 84 hari naik mungkin masuk fase bullish utama, 120 hari naik cocok buat investasi jangka panjang.
Terakhir—review harian. Apakah alasan pegang aset masih valid? Apakah tren mingguan sesuai ekspektasi? Apakah tren sudah berubah? Kalau semua ini jelas, strategi juga akan jelas.
Jalan ini memang nggak mudah, caranya sudah saya bagikan, silakan coba sesuaikan dengan kondisi masing-masing.