CEO Euro Pacific Capital baru-baru ini mengangkat topik menarik—apakah emas yang ditokenisasi benar-benar bisa digunakan sebagai uang?
Pikirannya cukup lugas: emas dibuat menjadi token (seperti TGold), sehingga tetap mempertahankan sifat nilai emas itu sendiri, namun bisa beredar seperti mata uang digital. Kedengarannya memang menarik, lagipula emas sudah menjadi hard currency selama ribuan tahun, dan secara teori digitalisasi bisa menyelesaikan masalah lama seperti penyimpanan dan pembagian.
Namun dari sudut pandang nilai yang dijaminkan, hal ini memang tidak sesederhana itu. Nilai emas tradisional berasal dari kelangkaan dan konsensus global, lalu apakah setelah ditokenisasi kepercayaan ini masih bisa dipertahankan? Risiko kustodian, mekanisme penebusan, hingga pengakuan regulasi—setiap tahap harus tahan uji.
Pada akhirnya, ini lebih mirip eksplorasi bentuk uang baru—didukung aset fisik, tapi juga memiliki kemampuan penyelesaian instan dari blockchain. Apakah bisa berjalan, pasar yang akan menentukan jawabannya.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
BridgeNomad
· 12-07 02:56
nah, emas ter-tokenisasi hanyalah mimpi buruk kustodian lain yang menunggu untuk terjadi. sudah pernah melihat kejadian seperti ini sebelumnya—spoiler: akhirnya ada kunci privat seseorang yang bocor dan semuanya runtuh. Asumsi kepercayaan langsung runtuh begitu kamu butuh perantara.
Lihat AsliBalas0
FloorPriceWatcher
· 12-05 18:16
Tokenisasi emas terdengar romantis, tapi risiko kustodian benar-benar sulit dicegah... Siapa yang bisa memastikan emas di brankas itu benar-benar ada?
---
Lagi-lagi kombinasi "baik... maupun...", kenapa rasanya setiap kali polanya selalu begini... Kalau dijalankan nyata gimana ya?
---
Intinya tetap masalah kepercayaan, digitalisasi tidak bisa mengubah fakta bahwa emas itu sendiri tidak diminati orang
---
Tunggu, tokenisasi emas ini bedanya apa sama ETF emas sekarang? Bukannya tetap harus mengandalkan kustodian terpusat
---
Idenya bagus, cuma nggak tahu kapan regulasi bisa mengikuti perkembangan
---
Jadi masalah inti tetap: siapa yang menjamin? Kalau tidak, nggak beda jauh sama koin udara
Lihat AsliBalas0
RealYieldWizard
· 12-05 16:05
Tokenisasi emas terdengar bagus, tapi siapa yang pegang kustodianya? Ini yang jadi kunci... Begitu ada perantara yang curang, semua dasar kepercayaan jadi sia-sia.
Lihat AsliBalas0
SchrodingerWallet
· 12-05 16:03
Tokenisasi emas terdengar cukup menarik, tapi apakah benar-benar bisa dipercaya soal kustodian? Rasanya masih perlu dipertanyakan.
Lihat AsliBalas0
DegenWhisperer
· 12-05 16:03
Tokenisasi emas terdengar bagus, tapi apakah benar-benar bisa dipercaya dalam hal kustodian... Rasanya masih masalah yang sama seperti dulu.
Lihat AsliBalas0
TradFiRefugee
· 12-05 15:55
Tokenisasi emas terdengar menarik, tapi saya masih agak ragu... Siapa yang bisa menjamin lembaga kustodian tidak akan bermasalah?
Lihat AsliBalas0
RatioHunter
· 12-05 15:39
Risiko kustodian adalah titik kelemahan yang sebenarnya, siapa yang berani menyerahkan emas kepada suatu institusi untuk ditokenisasi?
CEO Euro Pacific Capital baru-baru ini mengangkat topik menarik—apakah emas yang ditokenisasi benar-benar bisa digunakan sebagai uang?
Pikirannya cukup lugas: emas dibuat menjadi token (seperti TGold), sehingga tetap mempertahankan sifat nilai emas itu sendiri, namun bisa beredar seperti mata uang digital. Kedengarannya memang menarik, lagipula emas sudah menjadi hard currency selama ribuan tahun, dan secara teori digitalisasi bisa menyelesaikan masalah lama seperti penyimpanan dan pembagian.
Namun dari sudut pandang nilai yang dijaminkan, hal ini memang tidak sesederhana itu. Nilai emas tradisional berasal dari kelangkaan dan konsensus global, lalu apakah setelah ditokenisasi kepercayaan ini masih bisa dipertahankan? Risiko kustodian, mekanisme penebusan, hingga pengakuan regulasi—setiap tahap harus tahan uji.
Pada akhirnya, ini lebih mirip eksplorasi bentuk uang baru—didukung aset fisik, tapi juga memiliki kemampuan penyelesaian instan dari blockchain. Apakah bisa berjalan, pasar yang akan menentukan jawabannya.