Akhir-akhir ini DM saya kembali penuh, semuanya tanya berapa kali leverage yang harus dipakai—pertanyaan ini sudah saya jawab sejak 2019, pemula banyak yang terjebak, yang sudah lama juga bisa rugi besar, sudah banyak cerita saya dengar.
Jujur saja: leverage itu bukan mesin uang, tapi pedang bermata dua. Kalau bisa pakai dengan benar, cuan besar; kalau tidak, siap-siap pulang kampung.
Apa jebakan kontrak perpetual? Tidak ada tanggal jatuh tempo, secara teori bisa tahan posisi selamanya, kedengarannya indah bukan? Masalahnya justru di "kebebasan" ini—bisa tambah posisi kapan saja, naik ingin FOMO, turun ingin average down, begitu leverage dinaikkan, bayangan profit berlipat langsung memenuhi pikiran, risiko? Sudah lupa sama sekali.
Minggu lalu ada teman, katanya biasa pakai leverage 30 sampai 50 kali. Saya tanya kenapa tidak langsung 100 kali? Dia ketawa: "Itu liquid terlalu cepat, belum sempat mikir sudah habis." Saya jadi ikut ketawa—pakai leverage itu seperti berjalan di atas tali, 50 kali itu bunuh diri pelan-pelan, 100 kali itu paket kilat, bedanya cuma pasar kasih kamu beberapa detik buat kabur.
Coba hitung-hitungannya. Ambil BTC misal, leverage 30 kali tidak kuat tahan fluktuasi 16%, 50 kali hanya 10%, 100 kali cuma 5%. Leverage 1 kali memang pelan banget untungnya sampai bikin ragu, tapi sangat stabil; 100 kali memang buas, tapi tanpa disiplin dan stop loss, akunmu bisa nol dalam hitungan menit.
Yang benar-benar bikin kamu kena margin call, bukan karena leverage terlalu tinggi, tapi karena manajemen posisi yang buruk dan margin tidak cukup. Modal ratusan USDT mau ambil untung puluhan ribu, sedikit saja harga bergerak sudah langsung kelempar keluar.
Yang paling menyakitkan bukan salah arah, tapi sudah benar arah, tapi karena leverage terlalu tinggi, sedikit koreksi langsung terlikuidasi, hanya bisa melihat harga bergerak sesuai prediksi tapi tidak ikut profit.
Ingat satu hal: kontrak perpetual bukan takut sama leverage tinggi, tapi takut akunmu tidak punya ruang napas. Margin harus cukup untuk menahan fluktuasi normal, ini adalah syarat utama bertahan.
Tiga aturan besi yang harus diingat: Pertama, selalu pakai mode isolated, mode cross itu seperti taruh semua harta di bom waktu; Kedua, stop loss wajib diatur, kalau sudah mulai tahan posisi, hitung mundur likuidasi sudah dimulai; Ketiga, jangan terlalu serakah, modal 5000 USDT cukup profit stabil 50-100 USDT per hari, efek compounding jauh lebih nikmat daripada all-in sekali.
Leverage tidak pernah memperbesar pasar, tapi memperbesar nafsu dan disiplinmu. 100 kali leverage dengan risk management jauh lebih aman dari 5 kali tanpa perhitungan.
Trading kontrak perpetual itu bukan soal siapa yang paling berani, tapi siapa yang paling lama bertahan—sistem andal, disiplin ketat, baru bisa keluar dengan senyum dan profit.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
22 Suka
Hadiah
22
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
YieldWhisperer
· 12-05 13:23
Sebenarnya, matematika pada kelipatan leverage itu nggak benar-benar masuk akal... sudah melacak pola dompet ini sejak 2021 dan lonjakan likuidasi selalu mengikuti spiral kematian yang sama. Saya melihat narasi "disiplin mengalahkan ukuran" persis seperti ini tepat sebelum kontaminasi itu terjadi. Model risiko yang tidak berkelanjutan dibalut sebagai panduan bertahan hidup, sungguh.
Lihat AsliBalas0
WalletDoomsDay
· 12-05 08:43
Lagi-lagi pola yang sama, saya sudah bosan mendengarnya sejak 2021. Yang penting, ada berapa yang benar-benar bertahan lama? Kebanyakan juga perlahan-lahan jadi nol.
Lihat AsliBalas0
SocialFiQueen
· 12-05 08:40
Sejujurnya, saya langsung tertawa saat melihat tulisan ini, lagi-lagi soal "teori manajemen risiko". Tapi harus saya akui, kalimat terakhirnya memang kena banget—bisa bertahan lama itu yang utama, zaman sekarang yang all-in biasanya sudah habis.
Lihat AsliBalas0
DataOnlooker
· 12-05 08:39
Datang lagi untuk menyarankan saya jangan all-in? Bro, saya sudah dengar omongan seperti ini selama tiga tahun, pada akhirnya tetap harus jatuh sendiri baru bisa mengerti.
Lihat AsliBalas0
TradingNightmare
· 12-05 08:32
Apa yang kamu katakan memang benar, tapi 99% orang sama sekali tidak bisa melakukannya. Saya sudah melihat terlalu banyak orang yang setelah membaca artikel seperti ini langsung all-in seluruh dana mereka.
Lihat AsliBalas0
HashRateHermit
· 12-05 08:24
Saya sudah pernah coba leverage 50x, pada dasarnya itu cuma judi apakah pasar lagi senang atau nggak, benar-benar nggak ada unsur teknisnya. Pada akhirnya tetap kembali ke manajemen risiko, satupun stop loss nggak boleh dilewatkan, kalau nggak ya siap-siap kena likuidasi.
Lihat AsliBalas0
LiquidatedAgain
· 12-05 08:16
Lagi-lagi kena likuidasi, mimpi pakai leverage 50x hancur, sekarang setiap hari cuma lihat orang lain cuan. Memang bener kata temen itu, semuanya terjadi cuma dalam hitungan detik.
#美SEC促进加密资产创新监管框架 Cara Mengatur Leverage Kontrak Perpetual? Jangan Asal Judi, Baca Dulu Panduan Bertahan Hidup Ini
$CITY $1000LUNC $XNY
Akhir-akhir ini DM saya kembali penuh, semuanya tanya berapa kali leverage yang harus dipakai—pertanyaan ini sudah saya jawab sejak 2019, pemula banyak yang terjebak, yang sudah lama juga bisa rugi besar, sudah banyak cerita saya dengar.
Jujur saja: leverage itu bukan mesin uang, tapi pedang bermata dua. Kalau bisa pakai dengan benar, cuan besar; kalau tidak, siap-siap pulang kampung.
Apa jebakan kontrak perpetual? Tidak ada tanggal jatuh tempo, secara teori bisa tahan posisi selamanya, kedengarannya indah bukan? Masalahnya justru di "kebebasan" ini—bisa tambah posisi kapan saja, naik ingin FOMO, turun ingin average down, begitu leverage dinaikkan, bayangan profit berlipat langsung memenuhi pikiran, risiko? Sudah lupa sama sekali.
Minggu lalu ada teman, katanya biasa pakai leverage 30 sampai 50 kali. Saya tanya kenapa tidak langsung 100 kali? Dia ketawa: "Itu liquid terlalu cepat, belum sempat mikir sudah habis." Saya jadi ikut ketawa—pakai leverage itu seperti berjalan di atas tali, 50 kali itu bunuh diri pelan-pelan, 100 kali itu paket kilat, bedanya cuma pasar kasih kamu beberapa detik buat kabur.
Coba hitung-hitungannya. Ambil BTC misal, leverage 30 kali tidak kuat tahan fluktuasi 16%, 50 kali hanya 10%, 100 kali cuma 5%. Leverage 1 kali memang pelan banget untungnya sampai bikin ragu, tapi sangat stabil; 100 kali memang buas, tapi tanpa disiplin dan stop loss, akunmu bisa nol dalam hitungan menit.
Yang benar-benar bikin kamu kena margin call, bukan karena leverage terlalu tinggi, tapi karena manajemen posisi yang buruk dan margin tidak cukup. Modal ratusan USDT mau ambil untung puluhan ribu, sedikit saja harga bergerak sudah langsung kelempar keluar.
Yang paling menyakitkan bukan salah arah, tapi sudah benar arah, tapi karena leverage terlalu tinggi, sedikit koreksi langsung terlikuidasi, hanya bisa melihat harga bergerak sesuai prediksi tapi tidak ikut profit.
Ingat satu hal: kontrak perpetual bukan takut sama leverage tinggi, tapi takut akunmu tidak punya ruang napas. Margin harus cukup untuk menahan fluktuasi normal, ini adalah syarat utama bertahan.
Tiga aturan besi yang harus diingat:
Pertama, selalu pakai mode isolated, mode cross itu seperti taruh semua harta di bom waktu;
Kedua, stop loss wajib diatur, kalau sudah mulai tahan posisi, hitung mundur likuidasi sudah dimulai;
Ketiga, jangan terlalu serakah, modal 5000 USDT cukup profit stabil 50-100 USDT per hari, efek compounding jauh lebih nikmat daripada all-in sekali.
Leverage tidak pernah memperbesar pasar, tapi memperbesar nafsu dan disiplinmu. 100 kali leverage dengan risk management jauh lebih aman dari 5 kali tanpa perhitungan.
Trading kontrak perpetual itu bukan soal siapa yang paling berani, tapi siapa yang paling lama bertahan—sistem andal, disiplin ketat, baru bisa keluar dengan senyum dan profit.